Lamunan Kata: Robekan Kertas

Gibran Adnan
2 min readDec 10, 2023

--

Aku bingung antara hati dan pikiranku tak pernah sepadan. Kau tau kan tentang apa yang ku maksud? Semua orang pun tau. Ingin rasanya mengungkapkan apa yang ada di relung hati dan di ubun-ubun pikiran ini. Seperti apa rasanya memiliki tempat yang tenang dan damai seperti sedang berada di bawah pohon yang rindang dan terkena angin sepoi-sepoi?

Ingin rasanya mengungkapkan tapi seakan ada yang membungkap dan menutup seolah-olah memasang topeng muka Bahagia. Apakah memang wajar jika pikiran dan hati tak bisa Bersatu? Seakan jeritan di kepala ini ingin keluar namun juga terbelenggu oleh keadaan.

Jikalau memang benar ada Bahasa kalbu, lantas bagaimana cara hati berbicara dalam dimensi mereka? Seperti ilusi dalam kepala saja yang menyiksa batin. Sudah terucapkan dan terus menerus namun kenyataan berbicara lain. Hanya setitik tinta pena yang menggores di relung hati ini, sisanya robekan-robekan yang menyayat.

Mungkin itu yang membuat hati dan pikiran tak Bersatu karena mereka tak selaras. Hati itu lemah, sedangkan pikiran itu manipulatif. Tapi kebanyakan memberikan fakta yang tak terungkapkan sebelumnya.

Jika hati dan pikiran tak dapat Bersatu, bagaimana bisa menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon? Jawabannya adalah kehadiran angin tersebut. Lalu kalau sang angin tak kunjung datang dan menghilang? Masih ada pohon yang menaungi namun pohon itu akan kepanasan dan kering. Ah, sudahi saja permainan kata ini. Hanya tulisan yang tak terbaca paling juga hanya sebatas pengingat memori 5 tahun mendatang.

Sampai saat ini pun, pikiran dan hati tak bisa Bersatu dan robekan kertas itu pun membuat hati tak nyaman.

--

--